Hampir semua perangkat komputer dan perangkat elektronik canggih menerapkan artificial intelligence untuk membuat sistem menjadi lebih handal. Lalu, siapa penemu artificial intelligence?
Dahulu, AI hanya hidup di kepala seorang John McCarthy, penemu AI yang kemudian berkembang sangat cepat. Saat ini, tanpa orang sadari teknologi artificial intelligence sudah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan
Apa Itu Artificial Intelligence?
Sebelum mengenal siapa penemu artificial intelligence, ketahui terlebih dahulu apa itu artificial intelligence dan cara kerja artificial intelligence. Bagi Anda yang sudah memahami dan mengenal konsep Big Data dan Internet of Thing, sudah pasti juga berkaitan dengan artificial intelligence.
Artificial intelligence atau AI yang merupakan cabang ilmu komputer menggunakan kemampuan mesin untuk membantu menyelesaikan tugas dan aktivitas yang biasa manusia lakukan.
Ketiga konsep yaitu AI, Big Data, Internet of Thing memiliki keterkaitan yang erat satu sama lain. Hal ini berguna untuk menciptakan suatu produk yang lebih cerdas, modern, dan bisa teraplikasikan secara otomatis.
Selain itu, pengertian artificial intelligence memiliki arti juga sebagai kemampuan suatu komputer digital atau robot yang terkontrol dengan komputer. Ini untuk menjalankan berbagai kegiatan dan pekerjaan yang biasanya berhubungan dengan kecerdasan.
Sistem kerja artificial intelligence umumnya mengumpulkan dan mengelola data yang ada. Data tersebut nanti akan menjadi informasi berguna agar bisa menyelesaikan berbagai tugas yang orang berikan.
Pada dasarnya, konsep dari AI adalah merujuk pada karakteristik perilaku manusia. Para ahli mendefinisikan artificial intelligence dengan kecerdasan manusia sebagai tolak ukurnya.
Satu hal yang harus Anda perhatikan adalah artificial intelligence masih sangat jauh dari kecerdasan manusia secara umum. Hal ini juga yang membuat beberapa ahli mengkritisi penamaan istilah artificial intelligence.
Kecerdasan yang ada lebih menekankan pada kemampuan untuk memperoleh pengetahuan baru dan bisa Anda terapkan secara langsung. Meski berkonotasi ilmiah, AI juga membentuk cabang ilmu komputer, perilaku, pembelajaran, dan adaptasi mesin.
Mengenal Penemu Artificial Intelligence
Lalu, siapakah penemu artificial intelligence yang sedang berkembang saat ini? Beliau adalah John McCarthy, seorang ilmuwan matematika dan komputer dari Amerika Serikat. Berikut Article Void akan mengulas perjalanan beliau.
1. John McCarthy, Penemu Artificial Intelligence
John McCarthy adalah seorang ilmuwan bidang matematika dan komputer dari Amerika Serikat yang sudah menulis hingga 233 jurnal tentang artificial intelligence. Beliau bahkan membuat cerita fiksi yang berjudul Robot and Baby.
Di cerita fiksi tersebut beliau menyampaikan kepada pembaca bahwa robot bisa membantu pekerjaan manusia meskipun robot memiliki rancangan dengan prinsip “ia bukan manusia”.
Ayah beliau bernama John Patrick McCarthy dan ibunya bernama Ida Glatt. Ayahnya seorang imigran asal Irlandia, dan ibunya imigran Yahudi. Kedua orangtua John McCarthy merupakan anggota dari Partai Komunis.
Sebagai penemu artificial intelligence, John McCarthy menjalani masa kecil yang kurang baik. Beliau lahir pada tanggal 4 September 1927 di Boston, Massachusetts. Masa kecilnya ikut sengsara dan sempat sakit parah, hingga membuatnya terlambat sekolah.
Meskipun terlambat sekolah, John McCarthy bukan anak yang terbelakang. Rajaraman menyebutkan jika beliau memiliki kemampuan intelegensi yang sangat tinggi sejak masih anak, terutama yang berhubungan dengan matematika.
John McCarthy, tumbuh menjadi remaja yang sangat cerdas di bidang matematika. Beliau bahkan menguasai kalkulus secara otodidak, hanya belajar melalui buku materi yang sering mahasiswa gunakan.
2. Pendidikan John McCarthy
Bapak John McCarthy menjadi mahasiswa di California Institute of Technology yang mampu mencerna seluruh materi pascasarjana dengan mudah. Di tahun 1948, beliau mendapatkan gelar sarjana di bidang matematika di Caltex.
Suatu ketika, John McCarthy pergi mengunjungi Hixon Symposium on Cerebral Mechanism in Behavior dan langsung tertarik dengan mesin yang bisa menirukan pola pikir manusia.
Untuk memperdalam ilmunya tersebut, setelah lulus dari Caltex, beliau melanjutkan studi doktoral di Princeton University dan lulus tahun 1951. Ia pernah menyebutkan, menciptakan artificial intelligence bukan sesuatu yang sulit.
Supaya bisa mewujudkan hal tersebut, ia membangun dua lembaga penelitian yaitu lembaga Stanford Artificial Intelligence Laboratory yang berdiri awal tahun 1950. Lembaga menggunakan untuk melakukan sejumlah pengembangan teknologi.
Lalu, lembaga kedua MIT Artificial Intelligence Laboratory yang Marwin Minsky bangun bersama temannya. Hal ini juga yang membuat beliau menjadi dosen di dua universitas tersebut.
Selain itu, John McCarthy aktif dalam klub Homebrew Computer Club di Silicon Valley, yang anggotanya adalah pendiri Apple, Steve Job dan Steven Wozniak. Dalam makalahnya, beliau menjelaskan tentang penjualan barang di masa depan secara online.
3. Prestasi dan Karya John McCarthy
John McCarthy, sebagai penemu artificial intelligence ini mempostulasikan konsep artificial intelligence pertama kali dalam proposal ilmiahnya tahun 1955. Lalu proposal tersebut presentasikan dalam Konferensi Dartmouth tahun 1956.
Tujuan utama beliau dalam proposal tersebut adalah untuk menciptakan mesin yang bisa bekerja dan berperilaku seperti manusia. Ia meyakini setiap aspek kecerdasan yang bisa dipelajari, maka bisa diadaptasikan ke sistem atau mesin.
Kemudian, di tahun 1958, John McCarthy membuat bahasa pemrograman LIPS yang kemudian menjadi standar bahasa untuk programming AI. Saat ini berguna untuk robotik dan AI.
John McCarthy adalah seorang visioner, yang mana penemuan-penemuan baru selalu ada dalam pikirannya. Di tahun 1960, ia mencetuskan ide lagi yaitu berbagi jaringan, kemudian berkembang dalam sistem cloud computing.
Karya Pertama John McCarthy
Karya pertama yang dibuat penemu artificial intelligence ini adalah teknologi bernama time-sharing. Teknologi ini berfungsi untuk membantu pemrosesan data, suatu metode saat banyak pengguna dengan macam-macam program bisa berinteraksi melalui CPU.
Time-sharing gagas olehnya pada tahun 1957 pada IBM 704 yang termodifikasi. Konsepnya menggunakan satu komputer untuk menyimpan semuanya di berbagai sistem yang acuan untuk pengembangan penyimpanan berbasis cloud saat ini.
Tanpa adanya penemuan time-sharing miliknya, maka saat ini tidak ada akan pernah bisa menikmati internet modern. Selain time-sharing, John McCarthy juga berjasa di dunia komputer, yang orang sebut dengan artificial intelligence.
Berawal dari Stanford Artificial Intelligence Laboratory miliknya, beliau bisa membantu dunia dengan pencapaian pengembangan sistem AI. Baik dalam pengembangan untuk keterampilan manusia, penglihatan, pendengaran, dan lainnya.
Lembaga riset Stanford Artificial Intelligence Laboratory mendapatkan bantuan dari Pentagon untuk menciptakan teknologi di luar angkasa.
Untuk lembaga riset MIT Artificial Intelligence Laboratory, sukses membuat List Processing Language yaitu bahasa pemrograman yang menjadi standar untuk penciptaan AI.
Dari hasil karya dan kontribusinya inilah, membuat John McCarthy mendaulatkan diri sebagai bapak penemu artificial intelligence. Langsung dipertegas di Association of Computing Machinery Turing Award tahun 1971.
Di sepanjang perjalanan karirnya di bidang artificial intelligence, kontribusinya terakui secara global dan mendapat penghargaan berkali-kali. Berikut penghargaannya:
- Turing Award dari Association of Computing Machinery di tahun 1971.
- Kyoto Prize tahun 1988
- National Medal of Science dalam Statistik, Ilmu Komputasi dan Matematika, tahun 1990.
- Benjamin Franklin Medal in Cognitive Science dan Computer, di tahun 2003 dari Franklin Institute.
Sebagai penemu AI, John McCharty mengungkapkan bahwa ia percaya terkait kecerdasan buatan yang benar-benar bisa mereplikasi seperti kecerdasan manusia untuk mempermudah hidup.
John McCarthy sebagai bapak penemu artificial intelligence, membantu banyak hal dalam dunia teknologi. Semoga saja, warisan beliau ini memang membantu manusia dalam beberapa kegiatan, bukan membuat kerusakan. Jadi warisan ini tidak sia-sia.